BLOG SOBAT...Siapa lagi mari gabung....
Rabu, 25 Mei 2011
Hanya Kamu Yang Ada
Menyapa cinta-Mu
Lewat untaian zikir purba
Mengembara menembusi dimensi masa
Memenuhi cakrawala
Menggetarkan bintang-bintang angkasa
Menyapa rindu-Mu
Lewat tangisku
Tak pernah kering air mataku
Allahku! Allahku!
Aku menyeru-Mu
"Penuhi ini jiwa dengan cinta"
"Ooh… aku kehilangan kata"
"Musnah segala ada"
Semua tiada, hanya engkau yang ada!
Semua tanpa rasa, hanya Kamu dapat dirasa!
Semua tiada cinta, hanya Kamu dapat dicinta!
By: Herisuwanto Riau Bangkalas.
Cairo nopember 2004
Rabu, 04 Mei 2011
Puisi untuknya (Ainun Habibi)
Puisi Untuknya
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu..
Karena,
aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
aku sangat tahu itu..
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi..
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini,
aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari,
bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan, calon bidadari surgaku..
BJ.HABIBIE
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu..
Karena,
aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
aku sangat tahu itu..
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi..
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini,
aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari,
bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan, calon bidadari surgaku..
BJ.HABIBIE
Senin, 02 Mei 2011
Jalan Masih Panjang
Sudah saatnya aku mengetahui
aku tak punya jiwa
aku hanya punya satu
dan jika ia pergi
takkan ku peroleh yang lain
Oleh karena itu
sudah sepantasnya aku mengetahui
Ada Mahapengatur yang mengusaiku
dan aku bagaikan tawanan
yang tak akan aman dari segala-galanya
hingga aku jumpa dengan Dia
Aku berusaha pergi dari pagi hingga sore hari
memburu keuntungan
tapi yang kudapat kadangan kebuntungan
dan obsesiku tetaplah aku
dan tetap tidak untung sebagaimana jiwaku..
Aku telah meras menguntungkan Dia
padahal Dia tidak sedikitpun membutuhkan keuntungan dariku
Dan dia mahakaya
lagi mahapemberi segalanya
malulah aku sedikit punya tapi tak merasa
Malulah aku
Dia tetap tidak merasa terganggu dengan kemaksiatanku
justru aku terganggu dengan kemaksiatanku sendiri
mengetahui tapi kadang pura-pura tak tahu
Dan mencari alasan tuk pembenaran kesalahanku sendiri
Aku hampir tak tahu antara subhat dan syahwat
dan senantiasa menghalangi jalan hidup ini
dan tetus saja aku memburu
padahal jalan masih panjang
dia ...subhat dan syahwat menghalangiku dari hidayah
yang sudah jelas ada di depan mata
kadang ku merasa suhud
dan menyepelekan dunia
dan terasa indah dan mudah
tak kenapa tak bisa bertahan lama...
dan kembali terasa beban yang menghimpit
padahal jalan masih panjang
Kadang ku merasa dekat dengan kematian
dan merasakan kematian begitu nikmat
tetapi apakah aku sudah tak bertanggung jawab
padahal dibelakangku ada banyak yang berharap
aku menangis tidak menangis karena kematian
namun aku menangis
karena kesempatanku telah hilang
aku menyesalinya
aku kehilangan bekal ya Alloh
padahal negeri abadai telah menungguku
Aku belum siap
dan jalan masih panjang ......
aku tak punya jiwa
aku hanya punya satu
dan jika ia pergi
takkan ku peroleh yang lain
Oleh karena itu
sudah sepantasnya aku mengetahui
Ada Mahapengatur yang mengusaiku
dan aku bagaikan tawanan
yang tak akan aman dari segala-galanya
hingga aku jumpa dengan Dia
Aku berusaha pergi dari pagi hingga sore hari
memburu keuntungan
tapi yang kudapat kadangan kebuntungan
dan obsesiku tetaplah aku
dan tetap tidak untung sebagaimana jiwaku..
Aku telah meras menguntungkan Dia
padahal Dia tidak sedikitpun membutuhkan keuntungan dariku
Dan dia mahakaya
lagi mahapemberi segalanya
malulah aku sedikit punya tapi tak merasa
Malulah aku
Dia tetap tidak merasa terganggu dengan kemaksiatanku
justru aku terganggu dengan kemaksiatanku sendiri
mengetahui tapi kadang pura-pura tak tahu
Dan mencari alasan tuk pembenaran kesalahanku sendiri
Aku hampir tak tahu antara subhat dan syahwat
dan senantiasa menghalangi jalan hidup ini
dan tetus saja aku memburu
padahal jalan masih panjang
dia ...subhat dan syahwat menghalangiku dari hidayah
yang sudah jelas ada di depan mata
kadang ku merasa suhud
dan menyepelekan dunia
dan terasa indah dan mudah
tak kenapa tak bisa bertahan lama...
dan kembali terasa beban yang menghimpit
padahal jalan masih panjang
Kadang ku merasa dekat dengan kematian
dan merasakan kematian begitu nikmat
tetapi apakah aku sudah tak bertanggung jawab
padahal dibelakangku ada banyak yang berharap
aku menangis tidak menangis karena kematian
namun aku menangis
karena kesempatanku telah hilang
aku menyesalinya
aku kehilangan bekal ya Alloh
padahal negeri abadai telah menungguku
Aku belum siap
dan jalan masih panjang ......
Langganan:
Postingan (Atom)