Sudah saatnya aku mengetahui
aku tak punya jiwa
aku hanya punya satu
dan jika ia pergi
takkan ku peroleh yang lain
Oleh karena itu
sudah sepantasnya aku mengetahui
Ada Mahapengatur yang mengusaiku
dan aku bagaikan tawanan
yang tak akan aman dari segala-galanya
hingga aku jumpa dengan Dia
Aku berusaha pergi dari pagi hingga sore hari
memburu keuntungan
tapi yang kudapat kadangan kebuntungan
dan obsesiku tetaplah aku
dan tetap tidak untung sebagaimana jiwaku..
Aku telah meras menguntungkan Dia
padahal Dia tidak sedikitpun membutuhkan keuntungan dariku
Dan dia mahakaya
lagi mahapemberi segalanya
malulah aku sedikit punya tapi tak merasa
Malulah aku
Dia tetap tidak merasa terganggu dengan kemaksiatanku
justru aku terganggu dengan kemaksiatanku sendiri
mengetahui tapi kadang pura-pura tak tahu
Dan mencari alasan tuk pembenaran kesalahanku sendiri
Aku hampir tak tahu antara subhat dan syahwat
dan senantiasa menghalangi jalan hidup ini
dan tetus saja aku memburu
padahal jalan masih panjang
dia ...subhat dan syahwat menghalangiku dari hidayah
yang sudah jelas ada di depan mata
kadang ku merasa suhud
dan menyepelekan dunia
dan terasa indah dan mudah
tak kenapa tak bisa bertahan lama...
dan kembali terasa beban yang menghimpit
padahal jalan masih panjang
Kadang ku merasa dekat dengan kematian
dan merasakan kematian begitu nikmat
tetapi apakah aku sudah tak bertanggung jawab
padahal dibelakangku ada banyak yang berharap
aku menangis tidak menangis karena kematian
namun aku menangis
karena kesempatanku telah hilang
aku menyesalinya
aku kehilangan bekal ya Alloh
padahal negeri abadai telah menungguku
Aku belum siap
dan jalan masih panjang ......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong kasih komentar ya ?