BLOG SOBAT...Siapa lagi mari gabung....

Jumat, 19 Desember 2008

Puisi Akhir Tahun 2 "Subhanalloh, Bungaku"



Alangkah bahagia
manakala bangun pagi terlihat segar mempesona
bagaiakan mekarnya bunga di taman hijauku
dan menjadikan setiap insan mendekatinya
bahkan ingin memetiknya

Subhanalloh
hari-telah berganti dengan cepatnya
dan tanpa kompromi untuk mundur sedetikpun
dan sebentar lagi kita berada di penghujung tahun
tahun masehi
tahun hijriyyah

maha suci Allah
dengan bergantinya tahun dan bertambahnya umurku
semakin dekat pula akan hari penentuan
tapi sudah siapkah?

Jika hariku lalu teringat akan segala kurang
maka kesempatan tuk menambah kurang itu
dan menjadikan pesona bungaku sebagai penyejuk kalbu
dalam memapaki tahun yang sebentar lagi berganti

harus
yah tentunya harus lebih mempesona
dari kuncup awal ketika mau mekar
agar kalbu siap menerima waktu

amat rugi
yah jika tetap tidak menampakkan mekarnya
dan tak dapat tercium harumnya
apalagi kesegarannya

mekar
mekarlah bungaku
agar setiap orang dekat denganmu
dan ingin memetikmu

sehingga tidak sia-sialah akhir tahun ini ........

Sabtu, 06 Desember 2008

puisi Akhir Tahun " Kemana Waktuku "

Ingin aku pandang masa depan
dari segenap penjuru rasa
hingga batas kenistaanku tiada
dan puncak kedamaianpun kudapatkan

Tapi massa lalu senantiasa menghantuiku
dari segenap rasa di dalam dada
hingga batas kebaikanpun telah tiada
dan puncak kegelisahanpun hinggap merana


masihkah ada waktu
tuk tinggalkan waktu
hingga sang waktu tidak berlalu begitu saja
dan sampi pulalah pada waktu yang telah ditentukan

jika sudah kupandang massa
dari massa lalu ke massa yang akan datang
masihkah aku tetap diam membisu
dan hanya terpaku menunggu

merugilah aku....
bangkitlah, sebab sang waktu tidak akan kembali
senantiasa berputar
dan pergi meinggalkan kita

bersegeralah, sebelum datangnya sang waktu menjemput kita
tuk mengajak pergi bersamanya
hingga ke dalam dimensi yang semakin jauh terasa
dan alangkah bijaksananya...alangkah bijaksananya ....



Selasa, 02 Desember 2008

Mensyukuri Nikmat

Wahai Zat tempat segala puncak bersandar
tempat segala harapan bergantung
Engkau tanggung aku dan jaga diriku
ketika Engkau turunkan bencana kepadaku
dari segala bencana yang telah Engkau janjikan kepadaku
Agar aku binasa darinya
namun Engkau juga yang mencegahnya darinya ...


Waktu telah datang kepadaku dengan tunduk atas perintahMu
dia melihatku saat Engkau memberikan kenikmatan kepadaku
hingga aku merasa malu untuk meminta lagi
mengapa aku harus mencari sesuatu yang lebih
sementara aku tidak ada kesanggupan di dalamnya

Wahai Zat segala sesuatu bergantung
tetapkanlah hatiku dalam kepasrahan kepadaMu
dalam menerima segala pemberian yang telah terpatri
hingga kedamaian ada selalu dalam diriku

sebab aku tahu
jika aku kufur terhadap nikmat yang telah Engkau berikan
Engkau akan murka kepadaku
dan segala yang telah Engkau berikan kepadaku
pastilah karena Rahmatmu padaku

maafkanlah hambamu ini
yang tidak pandai bersyukur
hingga nafsu senantiasa menguasaiku
dan menginjak waktu yang terus saja berlalu

jadikanlah hambaMu ini
sebagai hamba yang senantiasa mensyukuri nikmat dari-MU....amin

Kamis, 27 November 2008

Semangat yang tinggi

Barang siapa yang berkamauan kuat
pastilah akan dicoba akan kemauannya itu
Jika jiwa yang besar, beratlah raga membawa beban
besar pula semangat yang dikandungnya

Barang siapa yang tinggi semangatnya
tinggilah ia akan tuntutan ilmunya
jadi beratlah beban yang ditanggungnya
hingga sampai puncak tujuan ilmunya

Ia takut untuk tidak beramal
maka dicarilah ilmu banyak-banyak untuk bermamal
karena ilmu menyuruhnya untuk mendahulukan orang
ia tidak kuat untuk bersikap kikir
kedermawannya telah menyuruhnya untuk mengeluarkan apa yang dimilikinya
tetapi teralu banyak yang ia keluarkan juga mempengaruhi raga dan keluarganya
namun jika tidak mengeluarkannya tidak sesuai dengan nalurinya

Ia menderita karena dilema dalam dirinya akan dua hal yang saling bertentangan
Ia berada dalam posisi yang sulit untuk berhenti dari keletihan
ia tetap beramal ...tetapi dia terlalu capek

Ia senantiasa mengingat dunia
bukan untuk mencari kehidupannya saja
tetapi dunia baginya adalah ajang untuk berlomba
untuk meraih sesuatu yang lebih tinggi
tidak melupakan dunia, tidak menyepelekan dunia
jika dia kalah dalam dunia
ia tetap tenang dan senantiasa mengikuti perlombaan .....



Selasa, 18 November 2008

Wahai Jiwaku

saya merasa ada yang ganjil
ketika selalu menuntut yang lebih kepada Allah
dari segala kebutuhan yang aku inginkan
dari segala keinginan yang aku butuhkan
tapi aku lupa dengan keburukan-keburukan yang telah ku lakukan

saya berdebat dengan jiwaku
Apakah yang engkau inginkan?
jika engkau mau bicara dan meminta, mintalah sesuatu...
aku tidak melarangmu wahai jiwa
aku hanya berharap sempurnakan taubatmu
agar inginmu dapat terpenuhi

wahai jiwa ....
amatlah tidak pantas
ketika meminta kepada Allah tapi tetap saja melakukan perbuatan dosa
wahai jiwa masih sanggupkah engkau tengadahkan tanganmu
sementara engkau lalai dengan kedekatanmu dengan Tuhanmu

wahai jiwaku..
tidaklah ada kata terlambat
selagi engkau masih mampu merayu
rayulah dengan sepenuh hati
Agar tuhanmu ingat dirimu
dan jadikanlah rasa galau terhadap dosa-dosa lalumu
lebih tinggi daripada pengarapanmu kepada Allah.

Dalam Kesendirian

dalam kesendirian aku hilang teman
aku hilang amal
hilang kesempatan memberi manfaat
tak dapat mengambil faedah

dalam kesendirian aku begitu menderita
aku tak tertolong
kering kerontang dan semakin rapuh
aku hilang kendali

dalam kesendirian aku tak bisa salurkan
hasratku yang senantiasa menggebu-gebu
hingga rusaklah badanku
dan hilanglah akalku

aku hanya mampu berkhayal
yang tak ada ujug pangkalnya
yang hanya mengharapkan karomah
tapi serapah yang aku dapatkan

aku merasa dibenci Allah
aku tak perdulikan Rasululah
aku semakin dekat dengan setan-stan
yang mengajakku semakin jauh kepada kesendirianku

aku belumlah terlalu tua
tapi aku merasa lemah....lemah sekali
aku sudah termakan zaman
dan hilang kesadaran

dalam kesendirian
aku merayu waktu
masih adakah waktuku
barang sejenak untuk memanggil jiwaku

agar aku tidak sendiri lagi....

Sabtu, 15 November 2008

Ayat-Ayat Hujan

"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."(QS. 6:99)


Hujan
selalu ku rindukan
ketika tiba saatnya kemarau panjang

Hujan
berarti kehidupan
dan aku ingin hatimu tetap hidup

Hujan
bisa membuatku bahagia
ketika bermain-main denganmu

Hujan
aku iri padamu
yang membuatku mengaguminya

Hujan
setiap saat bisa ku cintai
karena aku sangat mencintai hujan....

hujan...
mendengar tetesan air pertama yang turun ke bumi...
di kala sang awan tak mampu lagi menaunginya :)

hujan...
aku suka...
suka suka...
membawa kedamaian bagi jiwa yang terluka...
legakan hati dan jiwa yang kosong...
membawa pergi segala...galau di hati....

hujan...

Hujan
menghantarkanku kepada do'a
Ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat

Minggu, 09 November 2008

Hanya kepada-Mu ku Pasrahkan


Hujan telah turun
dari awan yang telah tunduk
menurunkan air bagaikan roh
yang masuk ke dalam raga-raga mereka
hingga tumbuhlah biji-bijian
menghasilkan hijau-hijau daun nan sejuk di pandang mata

bagaimana ketika hujan lama turun
kita menengadahkan tangan kepadaNya
dengan kepala tunduk penuh khusyuk
dan kita sama dengan mereka
membutuhkan kehangatan matahari
angin yang sepoi-sepoi, serta indahnya permadani bumi

Maha suci Zat yang telah membuka mata saya
hingga mampu memandang kenyataan hidup
merasakan, bagaimana Dia memelihara, menuntun, dan mendidik saya
ketika saya terlahir di dunia ini hingga saat ini

Wahai jiwa yang telah menyaksikan-Nya
Tidaklah pantas jika kupandang selain-Nya
dan aneh jika ku sandingkan Dia dengan makhluk-Nya
kembalilah kepada fitrah
hanya dengan memohoh kepada pemilik segala sebab
dan senantiasa mengenal-Nya
maka dunia seisinya telah ku genggam
dan hanya kepada-Mu ku pasrahkan

Jumat, 31 Oktober 2008

Baiti Jannati



Barangkali cuma tumpukan dari bamboo dan kayu
Akan tetapi tampaklah asri nan sejuk di pandang mata
Itulah titipan Ilahi yang harus ku jaga
Tempat segala aktifitas amal terfikirkan dan terlahirkan
Ingin rasanya aku berlama-lama di dalamnya
Jadikan surga di alam yang fana
Antara suka dan duka menyatu padu
Namun terasa nikmat rasanya
Nah .... mungkin engkau ingin mengunjungiku
Aku senantiasa menunggumu dengan senang hati
Tanpa sedikitpun aku kecewakan pengunjungku
Itulah rumahku, surgaku ......baiti jannati...

Selasa, 21 Oktober 2008

Bangunlah

Munkin sudah terlanjur ?
Tapi tidaklah mengapa
Ketika fajar mulai menyingsing
Dan deburan ombak semakin sayup-sayup terdengar
seiring datangnya pagi
dari pada tidak sama sekali
Tiadalah kata terlambat
untuk suatu yang baru
Dalam menjalani tugas yang kudus
Karena semua itu adalah proses
Yang mau tidak mau Harus dilalui
Sebab dikala bangun
semua akan terlihat indah
Bunga mekar
Udara segar
Dan Burung menyambut dengan kicauannya
Mau apa lagi ?
Tidak ada gunanya hanya menunggu
Cepat ambil Air wudlu
Tataplah pagi dengan ceria
Bangunlah-bangunlah….bangunlah

Minggu, 05 Oktober 2008

Kebaikan dan Keburukan

Malam dan siang selalu mengandung
Tiada yang tahu
Dari diri
Dari semua
Apakah yang akan dilahirkan dari keduanya
Putih.....Hitam.....ataukah merah ?
Dari apa yang kita lakukan
Kadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan
Kita bangga
Tapi sesaat datang
Kita susah
Tapi nikmat terasa
Dari segala perilaku ada hikmah
Dan terasa manakala telah lewat
Bersyukurlah
Karena masih mampu mengingat
Dan kambalilah kelahiran antara malam dan siang
Hanya Allahlah yang Maha mengetahui
Apa yang akan dilahirkan keduanya

Jumat, 03 Oktober 2008

Bunda Maafkanlah Aku

Bersama datangnya hari yang suci
Untuk ummat manusia di penjuru dunia
Nan sejuk dipandang mata
Dan dari relung kalbu yang mendayu-dayu
Aku bersimpuh selalu di hadapanmu
Meskipun jauh di seberang pulau
Aku bermohon maaf kepadamu
Akan kesalahan-kesalahan yang telah kulakukan
Fantasiku yang senantiasa dekat denganmu
Kan membuatku semakin rindu kepadamu
Aku pasti akan bertemu lagi denganmu
Nafasmu terasa dekat sekali
Aku yakinkan selalu dihatiku
Kalau kita tidaklah jauh
Untuk kesempatan yang akan datang lagi....
Bunda Maafkanlah Aku

Sabtu, 27 September 2008

Puiisi 14: Selamat Tinggal Ramadhan

Satu bulan tak terasa aku bersamamu
Pelajaran disetiap malam tarowihpun aku dapatkan
Dari setiap penceramah pembawa hikmah
sebelas rekaat kulalui tiap malam
mengingatkanku akan sebelas bulan lagi dapat berjumpa denganmu
terima kasih ramadhanku...
Walau derai air mataku melepaskan kepergianmu
Seiring dengan datangnya malam-malam lailatul qodar
Aku relakan kepergianmu
Dan aku senantiasa berharap dapat berjumpa denganmu lagi
Dari segenap rasa rindu yang semakin pilu
Akankah aku dapat menjumpaimu lagi ?
Aku pasrahkan kepada Illahi Robbi
Ramadhanku....terimakasih selalu
Namamu takkan aku lupa ...
Selamat Jalan Ramadhan....

Puisi 13: Ketika Ku Sambut Syawal 1429H

Akankah aku sambut syawal dengan riang gembira ?
Sementara saudara-saudaraku berebut harta hingga sekarat...
Akankah aku sambut syawal dengan penuh kemenangan ?
Sementara Ramadhan yang penuh dengan rahmat gagal ku tangkap
Akankah aku sambut syawal dengan rasa bangga
Sementara aku alpa dalam kenikmatan dunia
Akankah aku sambut syawal dengan tangis bahagia
Sementara ramadhan pergi begitu saja tanpa aku rasa
Akankah aku sambut syawal dengan jabat erat tanda sahabat
Sementara hatiku tetap penuh dengan rasa iri dan dengki
Akankah aku sambut syawal dengan gema takbir yang menggema
Sementara mulutku tidak mau berhenti dari rasa ghibah dan fitnah
Layakkah aku menggunakan pakaian baru 
Sementara nanti pakaianku berselimut api
Layakkah aku makan dari segala hidangan yang tersedia
Sementara nanti batu dan timah panas manjadi makanan harianku
ya Rabbi kesadaranku mungkin sudah terlambat
tetapi aku tetap berharap pintu taubatMu
Hingga bertemu ramadhan nanti
bulan seribu rahmat
hingga aku dapat menyambut Syawal penuh dengan arti
Taqoballallohu minna wa mingkum taqobbal ya Kariim


wasalam
IbnuKus

Senin, 22 September 2008

Puisi 12: Takkan Pernah Timpang

Terpikir olehnnya Mahakarya yang luarbiasa

Akan keadaan alam yang seimbang

Kelakuannya akan senantiasa diperhatikan

Karena itu  tak ada kompromi antara dia dan dirinya 

Akan kewaspadaan yang harus ia jaga

Nafasnya selalu mengingatkan akan ketiadaannya

Perilakunya mengharapkan pengawasan yang hakiki

Entah, jika dia tetap senantiasa melakukan perbuatan keji dan aniaya

Rasa sumarah akan berubah menjadi amarah

Nampak dosa-dosa masa lalu yang senantiasa membayangi hidupnya

Akan tetapi dia berusaha tidak lengah dan terpaku menunggu waktu tiba

Haruskah ia berpura-pura istighfar ? atau berpura-pura sholat ? dan memperbanyak beribadah?

Tidak ! ia akan tertipu bila senantiasa melanggar apa yang dibenci Allah

Ia tetap akan lemah manakala nafsunya senantiasa diikuti dan tetap mengharapkan  ampunan dan kebaikan dari Allah.

Meskipun demikian ia tetap harus sadar, dan kembali mengakui kealpaanya

Periksa dirinya setiap saat sambil bersabar menunggu balasan dari amal-amal yang dia lakukan

Allah akan membalas siapa yang senantiasa beriman dan beramal sholeh

Nantikan kehendak illahi dalam dirinya dan

Genggam kuat perasaan bahwa timbangan keadilan tidak akan pernah memihak.....

Senin, 15 September 2008

Puisi 11: Kenikmatan yang menipu

Aku tahu bahwa nafsuku telah mengalahkanku
Aku tak sanggup menaklukkannya
Akupun merasa gembira dengan ketertipuanku
Aku larut dalam kealpaan yang bersembunyi dalam diriku
Aku telah terperdaya oleh kesehatanku
Aku lupa akan penyakit yang mendekati diriku
Aku melihat dengan mata kepalakun sendiri
Akan ranjang-ranjang pembaringan terakhirku
Yang diperlihatkan oleh orang-orang di sekitarku
Aku telah hanyut dalam kelezatan duniaku
Aku lupa akan kehancuran diriku
Aku laksana tiada mendengar kabar yang telah lalu
Tiada pula aku melihat waktu memperlakukan teman-temanku
Aku tidak sadar, bahwa itulah rumah-rumahku yang abadi
Bersama hilangnya kubur-kubur yang diterpa angin menderu.
Aku melihat para penghuni yang tak pernah memasuki rumahnya sendiri
Sebelum mereka dipaksa memasukinya
Bagaimana bisa mataku lelap?
Sedang aku tidak mengetahui kemana aku kembali…..

Puisi 10 : Engkau Lahir Adzanpun Berkumandang



Dari rahim ibumu telah ada tanda-tanda keberadaanmu
Engkau si bakal bayi yang akan terlahir
Namamu sudah aku siapkan sejak ada tandamu
Gembira sekali terasa di raut wajah ibumu
Akan kepastian adanya dirimu
Rasa bahagia itu juga ada padaku
Laki atau perempuan bagiku itu suatu yang luar biasa
Aku tetap akan menerimamu sebagimana kakak-kakakmu
Harapan dari semua yang menunggumu
Sehat selalu engkau dengan ibumu
Untukmulah bapak senantiasa berdo’a
Antara pagi dan petang, antara siang dan malam
Rasa rindu kian terpatri dalam sanubariku
Akan tetapi semua aku serahkan pada Penciptamu
Zat yang maha kuasa atas segala sesuatu
Aku kumandangkan pada telingamu suara azan
Nah…saat itulah engkau menyambutku dengan tangis,
kemudian diam mendengar suara azan berkumandang.


Sabtu, 13 September 2008

Saudara Seperti dia


Saudara seperti dia
anak kecil itu memandang takjub satu mobil baru
dekat lapangan tempat dia sholat ied tadi
Mobil ini punya bapak ya?
lelaki dewasa itu menjawab "iya, pemberian saudaraku"
"pemberian, jadi bapak tidak membayar apapun?" timpalnya, lalu dia bergumam
"seandainya ..."
"Aku tahu kamu pengin punya saudara seperti dia kan?" sela lelaki dewasa itu menebak apa yang diinginkan si bocah
"seandainya aku bisa menjadi saudara seperti dia, alangkah bahagianya aku" lelaki dewasa itu malu dengan sangkaanya dan menawarkannya jalan-jalan di mobilnya.
tiba-tiba si bocah memintanya berhenti di sebuah rumah lalu dia berlari kedalam
dalam bingung apa yang mesti dilakukan, lelaki dewasa itu melihat si bocah keluar bersama saudaranya di kursi roda
"itu kak, bapak itu dikasih mobil sama saudaranya, besok aku akan kasih kamu mobil juga supaya bisa pergi kemana kamu suka"
Lelaki dewasa itu mengerti pelajarannya, mereka bertiga pergi bersama
dihatinya tertulis catatan baru 'saudara selalu melakukan sesuatu untuk saudaranya, sebagaimana dia ingin melakukan sesuatu itu untuk dirinya sendiri"

dari: hanung adikku

Jumat, 12 September 2008

Puisi 9: Indahnya Berbuka Puasa

Ininilah saat yang ditunggu-tunggu
Nikmatnya bersama keluarga
Dalam nuansa buka yang lagi tiba
Antara rindu dan cinta yang menyatu
Hati menjadin tenang
Nyanyian sunyi tidak ada lagi
Anak-anak turut menyambut pasti
Bersama doa yang menderu dari mulut anakku
Engkau berikan nikmat kepada kami
Rasa haus dan lapar sepanjang hari
Bersama payah yang luar biasa
Untukmulah kami berpuasa
Karena Engkau wajibkan kepada kami
Akupun sambut dengan senang hati
Perjuanganku takkan berhenti
Untuk raih sukses yang abadi
Aku memohon kepada Mu
Sucikanlah hati kami ya Rabbi, bersama do'a-do'a kami
Allahumma laka sumtu, wa bika aamantu, wa ala rizkika aftortu, birohmatika yaa arroham roohimiin.

Puisi 8: Embun Pagi

Segarnya embun pagi
Mengantarkanku kepada cahaya
yang berseri
bersama kicauan burung nuri menyambut pagi
hingga mengingatkanku kepada perjalanan suci
dan angin yang senantiasa berhembus mesra
menyambutku kepada indahnya cinta
karena
dalam belaian cinta pagi....
begitu terasa olehku mimpi-mimpi itu begitu nyata
sebab engkau sudah berada dekat sekali.
dekat sekali..
Aku tak sanggup mengejarmu
Tetapi engkau senantiasa memanggilku
Tidak hari ini...
Esok pagi bersama embun pagi
engkau selalu ada di sana.
dan kembali berseri
bersama mekarnya bunga melati
Aku iri
engkau begitu suci
aku malu engkau menatapku
embun pagi
tatap saja kembali
dan mengajakku kepada indahnya pagi
Aku tak kuasa lagi
tapi aku harus lalui
karena cinta memang suci
.....
bersama embun pagi
aku sambut cahayamu

Selasa, 09 September 2008

Do'a Perpisahan

Doa Imam Ali Zainal Abidin
Ketika Berpisah dengan Bulan Ramadhan

Ya Allah,

wahai Dia yang tidak mengharapkan balasan

wahai Dia yang tidak menyesali pemberian

wahai Dia yang tidak membalas dengan setimpal



Anugrah-Mu permulaan

Ampunan-Mu kebaikan

Siksa-Mu keadilan

Ketentuan-Mu sebaik-baiknya pilihan



Jika Engkau memberi

tidak Kaucemari pemberian-Mu dengan tuntutan

Jika Engkau menahan

tidak Kautahan pemberian-Mu dengan kelaliman

Kausyukuri yang bersyukur pada-Mu

padahal Kauilhamkan pada-Nya mensyukuri-Mu

Kaubalas orang yang memuji-Mu

padahal Kauajarkan pada-Nya memuji-Mu

Kausembunyikan aib orang

yang kalau Kaukehendaki

Kaudapat mempermalukannya

Kau sangat pemurah kepada orang

yang kalau Kaukehendaki

Kaudapat menahannya

Keduanya layak Kaupermalukan atau Kautahan

Namun Kautegakkan perbuatan-Mu di atas karunia

Kaualirkan kuasa-Mu di atas ampunan



Kausambut orang yang menentang-Mu dengan santun

Kaubiarkan orang yang berbuat zalim pada dirinya
Kautunggu mereka dengan sabar sampai kembali kepada-Mu

Kautahan mereka untuk tidak segera bertobat

supaya yang binasa tidak binasa karena-Mu

dan tidak celaka orang yang celaka karena nikmat-Mu

tetapi hanya setelah Engkau lama membiarkan mereka

dan setelah Kausampaikan runtunan bukti atas mereka

sebagai kemurahan ampunan-Mu, wahai Yang Maha Pemurah

sebagai anugrah kelembutan-Mu, Wahai yang Maha Santun





Engkaulah yang membukakan kepada hamba-hamba-mu

pintu menuju maaf-Mu

Kaunamakan pintu itu taubat
Kauberikan petunjuk dari wahyu-Mu

ke arah pintu itu

supaya mereka tidak tersesat dari situ

Engkau berfirman (Mahamulia nama-Mu):

Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang tulus
mudah-mudahan Tuhanmu akanmenghapus kesalahanm

dan masukkan kamu ke dalam surga

ygmengalir di bawahnya sungai-sungai



Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi

dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia;

sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan

dan di sebelah kanan mereka, seraya mereka berkata:

Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami

dan ampunilah kami. Sungguh, aku Mahakuasa atas segala sesuatu

Apa lagi alasan orang yang alpa memasuki rumah itu
setelah pintu dibukakan dan petunjuk ditegakkan



Engkaulah yang menambah harga untuk hamba-hamba-Mu

Kauingin mereka berlaba dalam berdagang dengan-Mu

dan beruntung berkunjung kepada-Mu

maka Engkau berfirman (Mahamulia dan Mahatinggi nama-Mu):

Barangsiapa membawa amal yang baik

maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya

dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat

maka dia tidak diberi pemabalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya.



Engkau berfirman:

Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan
oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir
Pada setiap bulir seratus biji
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki
Engkau berfirman:

Barangsiapa meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik

Allah akan melipat-gandakan baginya berkali-kali lipat

dan ayat-ayat seperti itu dalam Al-Quran

tentang kebaikan yang dilipat-gandakan



Engkaulah yang menunjuki mereka

-dengan firman-Mu dari kegaiban-Mu

dan dorongan-Mu yang di dalamnya keberuntungan mereka

kepada apa yang

-sekiranya Kaututupkan dari mereka

mata mereka tidak akan mencerapnya

telinga mereka tidak akan mendengarnya

khayal mereka tidak akan menangkapnya

Maka Engkau berfirman:

Ingatlah Aku, nanti Aku ingat kamu
bersyukurlah kepada-Ku dan jangan kafir

Engkau juga berfirman:

Jika kamu bersyukur sungguh Aku akan tambah kamu
jika kamu kufur, sungguh azab-Ku berat



Dan Engkau berfirman:

Berdoalah kamu kepada-Ku
akan Aku jawab doamu

Sungguh, orang-orang yang sombong dari ibadat kepada-Ku

mereka akanmasuk neraka Jahannam dalam keadaan hina

Engkau namakan doa kepada-Mu sebagai ibadat

meninggalkannya kesombongan

Kauancam orang yang meninggalkannya

masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina



Sehingga mereka mengingat-Mu karena karunia-Mu

mereka bersyukur kepada-Mu karena anugrah-Mu

mereka menyeru-Mu karena perintah-Mu

mereka bersedekah demi-Mu

krn mengharapkan tambahan-Mu

Di situ keselamatan mereka dari murka-Mu

dan kebahagiaan mereka dengan rida-Mu



Sekiranya ada makhluk ygmenunjukkan makhluk lain

seperti Engkau tunjukkan kepada hamba-hamba-Mu

pastilah dia akan disifati dengan kebaikan

akan digambarkan dengan kedermawanan

akan disanjung semua lisan

bagi-Mu segala pujian

selama masih ada cara untuk memuji-Mu

selama ada kata sanjungan untuk menyanjung-Mu

selama ada makna yang dapat diungkapkan untuk memuja-Mu



Wahai Dia yang menampakkan kelayakannya dipuji

dengan kebaikan dan karunia

dan mencurahkan kepada mereka nikmat dan anugrah

Betapa banyaknya nikmat yang Kausebarkan kepada kami

Betapa luasnya anugrah-Mu yang Kauberikan kepada kami

Betapa istimewanya kebajikan yang Kaulimpahkan kepada kami



Kautunjukkan kami

kepada agama-Mu yang Kaupilih

kepada millah-Mu yang Kauridai

kepada jalan-Mu yang Kaumudahkan

Kautampakkan kepada kami

kedekatan pada-Mu

dan kedatangan pada kemurahan-Mu



Ya Allah,

di antara pilihan kewajiban itu

dan yang paling istimewa dari kewajiban itu

Engkau jadikan bulan Ramadhan yang

Kauistimewakan ia dari semua bulan

Kaupilih ia dari semua zaman dan masa

Kaulebihkan ia dari semua waktu-waktu dalam setahun

dengan Al-Quran dan cahaya

yang Kauturunkan di dalamnya

dengan keimanan

yang Kautingkatkan di dalamnya

dengan puasa

yang Kauwajibkan di dalamnya

dengan berdiri malam

yang Kaugemarkan di dalamnya

dengan malam Qadar yang lebih baik dari seribu bulan

yang Kauagungkan di dalamnya



Kemudian, Kauistimewakan kami dari semua umat

dengan keutamaannya Kaupilih kami, tidak pengikut agama yang lain

Maka kami berpuasa atas perintah-Mu

pada waktu siangnya

kami berdiri salat dengan bantuan-Mu

pada malam harinya

mempersembahkan diri kami

dengan puasa dan salat malamnya

kepada kasih-Mu

yang telah Kautampakkan kepada kami

melalui itu, kami dapat memperoleh pahala-Mu

Kau Penuh dengan apa pun yang diinginkan dari –Mu

Kau Pemurah dengan dengan apa yang diminta dari karunia-Mu

Kau Dekat dengan orang yang berusaha mendekati-Mu





Bulan ini

telah hadir di tengah-tengah kami

dengan kehadiran yang terpuji

telah menemani kami

dengan persahabatan sejati

telah menguntungkan kami

dengan keuntungan terbaik di seluruh alam

Tiba-tiba ia meninggalkan kami

pada akhir waktunya

pada ujung jangkanya

pada kesempurnaan bilangannya



Kami ingin mengucapkan selamat tinggal kepadanya

selamat tinggal kepada dia yang

menyedihkan perpisahannya

merisaukan dan mendukakan kami kepergiannya

untuknya kami punya

janji yang dijaga

kesucian yang dipelihara

hak yang dipenuhi

Kami sampaikan kepadanya:

Salam bagimu wahai bulan Allah yang agung

wahai hari raya para kekasih-Nya



Salam bagimu,

wahai waktu termulia yang menyertai kami

wahai bulan terbaik di antara semua hari dan saat



Salam bagimu,

bulan yang di dalamnya

harapan didekatkan

amal disebarkan



Salam bagimu,

sahabat

yang paling bernilai ketika dijumpai

dan paling menyedihkan ketika ditinggalkan

kawan yang ditunggu

yang menyedihkan perpisahannya



Salam bagimu

kesayangan

yang datang membuat gembira dan bahagia

dan meninggalkan kesepian dan dukacita



Salam bagimu,

tetangga yang bersamanya

hati melembut dan dosa berkurang



Salam bagimu,

penolong

yang membantu kami menghadapi setan

dan memudahkan kami jalan-jalan kebaikan



Salam bagimu,

betapa banyaknya orang yang terbebas di dalammu!

betapa bahagianya orang yang menjaga kesucianmu karena kamu!



Salam bagimu,

betapa banyak dosa yang kamu hapuskan!

betapa banyak aib yang kamu tutupi!



Salam bagimu,

betapa panjangnya hari-harimu bagi pendosa!

betapa agungnya kamu bagi orang beriman!



Salam bagimu,

bulan yang tidak tertandingi hari-hari mana pun



Salam bagimu,

bulan yang sejahtera segalanya

Salam bagimu,

duhai yang persahabatannya tidak dibenci

duhai yang pergaulannya tidak tercela

Salam bagimu,

sebagaimana kau datang kepada kami membawa berkat

dan kaubersihkan kami dari kotoran kesalahan

Salam bagimu,

kau tidak diantarkan karena benci

kau tidak ditinggalkan karena bosan

Salam bagimu,

duhai yang dicari sebelum waktunya

duhai yang ditangisi sebelum kehilangannya

Salam bagimu,

betapa banyaknya kejelekan dipalingkan karenamu!

betapa banyaknya kebaikan dilmpahkan kepada kami karenamu!

Salam bagimu,

dan bagi malam Qadar yang lebih baik dari seribu bulan

Salam bagimu,

betapa senangnya kami kepadamu kemarin!

betapa rindunya kami kepadamu esok!

Salam bagimu,

dan bagi keutamaanmu

yang sekarang ditepiskan dari kami

dan bagi keberkahan

yang sekarang dilepaskan dari kami



Ya Allah,

kami pecinta bulan ini

dengannya telah Kaumuliakan kami

telah Kauuntungkan kami

ketika orang durhaka tidak mengetahui waktunya

ketika orang celaka dijauhkan dari keutamaannya



Engkaulah kekasih

Kauistimewakan kami untuk mengenalnya

Kautunjuki kami kepada sunnahnya

Dengan taufik-Mu, kami berusaha

untuk berpuasa dan salat malam dengan segala kekurangan

telah kami lakukan yang sedikit dari yang banyak



Ya Allah,

bagi-Mu segala pujian

dengan pengakuan akan keburukan

dan kesadaran akan kelalaian

bagi-Mu,

dari lubuk hati kami

penyesalan paling dalam

dari lidah kami

permohonan maaf yang paling tulus

Berilah kami pahala

dengan segala kekurangan

yang menimpa kami di bulan ini

pahala yang

menyampaikan kami pada kemuliaan yang diharapkan

dan memperoleh bermacam kekayaan yang dirindukan



Pastikan bagi kami ampunan-Mu

untuk kekurangan kami memenuhi hak-Mu di bulan ini

Sampaikan dengan sisa umur kami

kepada bulan Ramadhan yang akan datang

Jika Engkau sudah sampaikan kami kepadanya

bantulah kami untuk melakukan ibadat yang layak untuk-Mu

bimbinglah kami untuk menegakkan ketaatan yang pantas untuk-Mu

berilah kami amal saleh

yang memenuhi hak-Mu dalam dua bulan ini

- Ramadhan ini dan Ramadhan yang akan datang-

dari seluruh bulan



Ya Allah

apa saja dosa besar dan kecil

yang kami lakukan di bulan ini

atau kedurhakaan

yang kami kerjakan

atau kesalahan

yang kami langgar dengan sengaja atau lupa

baik kezaliman kepada diri kami

atau pelanggaran terhadap kehormatan yang lain

maka sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya

Tutuplah kami dengan penutupan-Mu

Ampuni kami dengan ampunan-Mu

Jangan tempatkan kami di hadapan mata para pemaki

Jangan lepaskan atas kami lidah para pengecam

Tuntunlah kami untuk beramal yang menghilangkan dan menebus

apa saja yang Engkau ingkari dari kami

dengan kasih sayang-Mu yang tidak pernah habis

dan anugrah-Mu yang tidak pernah berkurang



Ya Allah

sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya

lepaskan musibat kami dengan bulan kami ini

Berkatilah kami pada hari raya kami dan saat berbuka kami

Jadikanlah dia hari terbaik yang melewati kami

yang paling dapat menarik ampunan-Mu

yang paling cepat menghapus dosaku

Ampunilah dosa-dosa kami

yang tampak dan tersembunyi



Ya Allah

dengan berlepasnya bulan ini

lepaskan kami dari kesalahan kami

dengan keluarnya bulan ini

keluarkan kami dari kekeliruan kami

Jadikan kami dengan bulan ini

orang yang paling bahagia

orang yang paling besar memperoleh bagian

orang yang paling tinggi mendapat keuntungan



Ya Allah

Barangsiapa memelihara bulan ini dengan sebenarnya

menjaga kehormatannya dengan sebenarnya

menegakkan hukum-hukumnya dengan sebenarnya

menjaga diri dari dosa-dosanya dengan sebenarnya

mendekatkan diri kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya

yang memastikan rido-Mu

dan mengundang kasih-Mu

Berilah kami yang seperti itu dari kekayaan-Mu

Karuniakan kepada kam yang berlipat-lipat dari anugrah-Mu

karena anugrah-Mu tidak berkurang

perbendaharaan-Mu tidak menyusut bahkan berlimpah

khazanah kebaikan-Mu tidak pernah menghilang

dan pemberian-Mu adalah pemberian penuh kebahagiaan

Ya Allah

sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya

Tuliskan bagi kami seumpama pahala orang yang berpuasa

dan beribadat kepada-Mu di bulan ini sampai hari kiamat



Ya Allah

kami bertaubat kepada-Mu pada hari fitri kami

yang Kaujadikan

bagi kaum mukminin sebagai hari raya dan bahagia

bagi pengikut agama-Mu tempat berkumpul dan bersama

kami bertaubat

dari setiap dosa yang kami lakukan

dari setiap kesalahan yang kami dahulukan

atau getaran jahat yang kami sembunyikan

dengan taubat yang tidak membawa kami kembali kepada dosa

dan tidak kembali sesudahnya pada kesalahan

dengan taubat yang tulus

bersih dari syak dan keraguan

Terimalah taubat kami

Ridoilah kami

Teguhkan kami di dalamnya



Ya Allah

Berikan kepada kami ketakutan akan balasan yang diancamkan

dan kerinduan kepada pahala yang dijanjikan

sehingga kami dapat menemukan

kelezatan yang dari –Mu kami mohonkan

dan penderitaan yang dari –Mu kami minta perlindungan



Jadikan kami di sisi-Mu orang-orang yang bertaubat

yang telah Kaupastikan bagi mereka cinta-Mu

dan Kauterima mereka yang kembali mentaati-Mu

Wahai yang paling adil dari segala yang paling adil



Ya Allah

Ampuni juga ayah dan ibu kami

dan semua pemeluk agama kami

yang terdahulu dan yang kemudian sampai har kiamat



Ya Allah

sampaikan salawat kepada Muhammad nabi kami

dan keluarganya seperti Kausampaikan

salawat kepada para nabi yang diutus

dan sampaikan salawat kepadanya dan keluarganya

seperti Kausampaikan salawat kepada hamba-hamba-Mu yang saleh

dan lebih utama dari itu, Ya Rabbal Alamin

dengan salawat

yang keberkahannya sampai kepada kami

yang manfaatnya menggapai kami

yang karenanya diijabah doa kami

Engkaulah yang paling murah dari siapa pun yang diharapkan

Engkaulah yang paling mencukupi dari siapa pun yang diandalkan

yang paling memberi dari siapa pun yang anugrahnya dimohonkan

dan Engkau berkuasa atas segala sesuatu .... Aamiin.

Sabtu, 06 September 2008

AT-AT-AT-AT.........AT-AT-AT-AT

Untuk Renungan....
Petikan ucapan Ustaz Hj. Akil Hayy Rawa- Sangat Menarik lagi benar!!

Di dalam hidup manusia, yang penting ialah BERKAT .
Bila hidup kita berkat, diri ini akan selamat.
Apabila diri selamat, rumahtangga jadi sepakat.
Apabila rumahtangga jadi sepakat, masyarakat jadi muafakat.
Apabila masyarakat jadi muafakat, negara kita menjadi kuat.
Apabila negara menjadi kuat, negara luar jadi hormat.
Apabila negara luar jadi hormat, permusuhan pun tersekat.
Apabila permusuhan tersekat, pembangunan pun meningkat.
Apabila pembangunan pun meningkat, kemajuan menjadi pesat.

TETAPI AWAS, apabila pembangunan meningkat,
kemajuan menjadi pesat,
kita lihat bangunan naik bertingkat-tingkat.
Di tengah-tengah itu, tempat maksiat tumbuh macam kulat.
Apabila tempat-tempat maksiat tumbuh macam kulat,
KETIKA ITU manusia mula mengubah tabiat.

Apabila manusia telah mengubah tabiat,
ada yang jadi lalat, ada yang jadi ulat.
Apabila manusia dah jadi ulat,
sembahyang makin hari makin liat.
Apabila sembahyang jadi liat,
orang baik ada yang bertukar jadi jahat.

Apabila orang baik bertukar jahat,
orang miskin pula nak kaya cepat.
Apabila orang miskin nak kaya cepat,
orang tua pula nak mati lambat.
Apabila orang tua nak mati lambat,
tak dapat minum madu telan jer la minyak gamat.
Yang lelaki, budak budak muda pakai seluar ketat.
Semua nak tunjuk kuat.

Bila berjudi, percaya unsur kurafat.
Tapi hidup pula yang melarat.
Tali kasut dah tak berikat.
Rambut pun jarang sikat.
Yang perempuan, pakai mini sekerat.
Suka pakai baju ketat..
Suka sangat menunjukkan pusat.
Hingga tak pedulikan lagi batasan aurat.
Pakai pulak yang singkat-singkat.
Kadang-kadang ternampak benda 'bulat' .

Bila jadi macam ini, siapa lihat pasti tercegat.
Silap gaya jadi gawat, bohsia bohjan lagi hebat.
Duduk jauh berkirim surat.
Bila berjumpa, tangan berjabat.
Kemudian pakat lawan peluk siapa erat.
Masa tu, nafas naik sampai tersekat-sekat.

Usah peduli agama dan adat.
Usah takut Allah dan malaikat.
Yang penting apa kita nak buat?
Kita 'bukti' lah kita buat.
Akhirnya perut kempis dah jadi bulat.
Apabila perut kempis dah jadi bulat, maka lahirlah
pula anak-anak yang tak cukup sifat.
Bila anak-anak tak cukup sifat,
jam tu kita tengok bayi dibuang di merata-rata tempat.

MAKNANYA KETIKA ITU, IBLIS MULA MELOMPAT.
Dia kata apa? Habis manusia dah masuk jerat.
Habis manusia telah tersesat.
Inilah dia fenomena masyarakat.
Oleh itu wahai saudaraku dan para sahabat,
Marilah kita pakat mengingat,
Bahawa dunia hari ini makin singkat,
Esok atau lusa mungkin kiamat,
Sampai masa kita semua akan berangkat,
Berangkat menuju ke negeri akhirat.
Di sana kita akan ditanya apa yang kita buat.
Masa tu, sendiri mau ingat.

Umur mu banyak mana mu buat ibadat...?
Zaman muda mu, apa yang telah mu buat...?
Harta benda anta, dari mana anta dapat...?
Ilmu anta, adakah anta manafaat...?
Semoga ianya dapat mengingatkan kita supaya segera
meninggalkan maksiat dan memperbanyakkan ibadat.

(Petikan ucapan Ustaz Hj. Akil Hayy Rawa )

Sebarkanlah ini kepada ahli keluarga, saudara-mara, rakan-rakan dan
sahabat handai kita agar masyarakat kita akan menjadi sebuah masyarakat yang bukan sahaja maju dari segi duniawi malah ukhrawi.

Sumber : FWD Emel..

Puisi 7: Hati Nurani

Haruskah manusia menipu dirinya sendiri
Akan sesuatu yang sebenarnya tak sanggup ia jangkau
Tetapi ia tetap terus saja melakukannya
Inginkan lebih dari yang lain dengan segenap perilaku
Namun pekerjaan tidak pernah ia rasakan kenikmatannya
Untuk semua yang ia lakukan tak perdulikan mana baik dan mana buruk
Rasa bersalah sudah tidak ada lagi
Akan tetapi sebenarnya sesuatu dari yang paling dalam tubuhnya menuntut
Nah....dia tidak kuasa melawan yang satu itu
itulah HATI NURANI .... yang membawa kepada kebenaran yang hakiki

Jumat, 05 September 2008

Puisi 6 Bulan Mulia

Serentak semua orang memenuhi panggilan MU
dalam sekejap aku terpesona
Tiada bulan selain bulan ini yang telah ku lalui
bulan di mana Semua orang berebut mencari jati diri
Dalam nuansa yang begitu islami dan sejuk di dalam hati
Alangkah mulianya, alangkah indahnya ....
Jika hari -hari dibulan ini dapat aku lihat di bulan-bulan yang lain..
tetapi itu tidaklah mungkin...
karena memang bulan ini untuk hari ini
dan tiada bulan lain untukmu yang dapat menyamaimu
wahai bulanku yang mulia
aku senantiasa merindukanmu
untuk senantiasa di dalammu
Jadikanlah aku bagian dari dirimu
sehingga tidak satu saatpun aku lengah akan dirimu
bulan ini begitu mulia
engkau berikan kepadaku satu hari dalam bulan ini lebih mulia dari seribu bulan
aku tidaklah sanggup untuk menjemputmu
tetapi aku sangat ingin melihatmu
betapa sempurnanya dirimu...
sehingga banyak penggoda yang telah melekat di dalam nafsu
senantiasa menghambat...menutupi dan membungkus dirimu
sehingga ....
sehingga ....
engkau hanya tampak samar-samar...
namun tidaklah bagi dikau yang senantiasa berfikir
dan senantiasa ....senantiasa
bersusah payah menyambutmu
dengan suka cita dan ketulusan hati
marhaban ya Ramadhan .... bulan yang mulia
semoga dapat ku raih
dalam ikatan taubat yang hakiki
dalam siraman tausiyah yang menusuk hati
dalam deraian air mata yang mengguyur nurani
aku bersimpuh selalu
di haribaanMu
Bulan yang mulia...
Aku rindu kepadamu
terimalah diriku...

Kamis, 04 September 2008

PUISI 5 Ramadhan

Rasa bersalah yang telah menghinggap dalam sebelas bulan
Akan aku tumpahkan dalam satu bulan yang ku tunggu tunggu
Meskipun ku tak sanggup lagi ....berapa dosa yang telah aku perbuat selama ini
Aku harus tetap optimis ... bahwa Tuhan pasti maha pengampun
Dari segenap dosa hambanya yang senantiasa mau mengakui kesalahannya
Asalkan hambanya tidak melakukan dosa-dosa yang besar dan senantiasa kembali kepadaNya
Nah.... adalah kesempatan buat kita semua
Kuatkan iman dan sambut ramdhan yang suci ini
Untuk raih kemenangan yang hakiki dan kembali suci, bagai bayi yang baru lahir

Taliwang, 4 Ramadhan 1429H

Rabu, 03 September 2008

Puisi 4: Kedunguan

Kalaulah memang kesendirian yang di inginkan seseorang
Entah mengapa justru keramaian yang ia dapatkan
Dan semua berlalu begitu cepat....
Untuk hanya sekedar poles bibir atau sekedar colek wajah nan rupawan
Namuna ada juga yang sudah pasti akan harinya yang ditunggu-tunggu
Gerak...langkah...nan pasti terus dikayuh
Untuk dapati sesuatu yang lebih dari hari-hari yang dilalui
Akan tetapi semua kembali pada diri pribadinya masing-masing
Nah bagaimana dengan keadaan kalian semua?

Puisi 3: Surat dari Surga

29 April 2007,
Taliwang, 06.15 wita

Surat dari Surga
kepada
Yml. Manusia

Salam sejahtera manusia
Begitu mulianya dirimu
Sehingga makhluk lain pun iri padamu
Dan berusaha berani mengusik keberadaanmu
Engkau begitu unik bagiku,
Sudah ada kelebihan padamu….
Meminta yang lebih, dari lebih yang lain …
Hingga saling berebut, satu sama lain
Wahai, manusia
Masihkah engkau merindukanku
Sebagaimana Adam yang tak mau meninggalkanku
Walau sudah, Tuhan menghukum Adam
Oleh sebab satu kelalaian yang ia lakukan
Oleh sebab satu kesalahan yang pernah dia perbuat
Oleh sebab satu larangan yang ia langgar
Oleh sebab bujuk rayu sang penggoda yang mempesona
Istri yang tercinta, dari iblis yang menggila.
Wahai manusia,
Sementara saudaramu telah melanggar satu larangan
Telah Tuhan jauhkan ia dariku
Dan engkau berharap menemuiku…?
Sementara itu,
Berapa saja larangan Tuhan yang telah, engkau langgar?
Dan engkau tetap berharap menemuiku
Berfikirlah kembali …..
Aku takut kepada angan-anganmu
Sehingga tak sampai kepadaku
Jagalah dirimu,
Jagalah istrimu
Jagalah anakmu
Jagalah keluargamu
Hingga semua sama-sama
Dapat berjumpa dengaku
Salam sejahtera manusia
Aku senantisasa menunggumu……

PUISI 2: Terbuka Cahaya-Mu

Taliwang,27 April 2007
pagi, 06.00 wita

Terbuka Cahayamu

Kebisuan yang tiada jemu
Kembali mengusik suasana pilu
Seorang yang kembali bangkit
Dari sakit yang begitu panjang
Diraihnya sebuah pena
Untuk tuliskan sesuatu yang bermakna
Bagi dirinya , hilangkan dahaga yang panjang
Demi kesembuhan batinnya yang kian gundah gulana
Ia bangkit, dan terus bangkit
Demi satu tujuan
Kepada kampung yang abadi
Yang tiada sanggup orang mengikutinya
Kampung yang begitu unik
Tiada duka dan nestapa
Tiada tangis dan sengsara
Hanya ada suka dalam suka
Terbuka Cahayamu
Dan terbukalah cahayaMu
Sebab itu hilanglah gelap gulita
Kepada Cahaya yang kian membara
Ah, begitu nikmatnya
CahyaMu senantiasa Ada
Dan kian menyinari rasa
Hingga tida pilu dihati lagi

PUISI 1 Bunga Asa

Bunga Asa
Nop, 2007: 17:45

Dalam sekelumit bai-bait kata
Terselip nyanyian Asa
“Aku harus bisa”

Dalam gelimang kepalsuan kata
Terselip dambaan Asa
“Aku akan berkuasa”

Dalam untaian tali persaingan
Terselip terkabulnya Asa
“Aku manusia biasa”

Dalam bakti kasihnya orangtua
Terselip Asa yang tertunda
“ Aku sangat bangga”

Dalam buaian mimpi-mimpi indah
Terselip selimut Asa
“Aku tak mampu berkata-kata”

Dalam kerinduan surga
Terselip bunga Asa
“Aku takkan berdaya”

Dalam sepinya makna cinta
Terselip asa yang merana
“ Aku mampu bercinta”

Dalam ramainya massa bersaing
Terselip sejuta asa
“Aku bagaian dari dia”

toko buku on line


Masukkan Code ini K1-DB33C3-A
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Powered By Blogger

Banner