BLOG SOBAT...Siapa lagi mari gabung....
Minggu, 11 September 2011
Masjidku
Masjidku.....
di warna kubahmu yang membias hijau
dan pancaran sinar emas di menaramu
inginku berlari menelusuri jalan yang bergaris putih
lari tanpa ingin ku lihat belakang kembali
dan terus mengejar massa sebelum muadzin berhenti berkumandang
Masjidku....
ingin ku bersujud disetiap waktumu
menjadikan indah kepalan dikehidupanku
dan menjadikan kesejukan dan ketenangan di relung hatiku
hingga setiap penat terhapus di kehidupanku
menghadapkah wajah penuh pasrah kepada penguasa sejati
Masjidku....
ini harapanku selamanya
temani aku...
saat tak seorangpun menemani
hibur aku...
saat kelam menari dalam hatiku
dan kegundahan senantiasa menghantuiku ..
Ibnu Kus , Solo, 11 September 2011
Bye....
Puisi Perpisahan
Oleh :Diona Tiyang Jawi
Suatu hari belum sampai aku memetakan harimu dengan penggaris yg setia menandai tiap hari libur,
penghapus dalam saku telah memindahi jeda, hingga pada halaman paling akhir:
ah, kawanq sebuah rautan..
Kayu ditubuh-q ini kian rentan untuk terus kau asah serta asuh
Aku yang tua ini lagi patah tak mampu menemani mereka kembali mengukir sejarah.
Mungkin acapkali kau katakan kepada-q kita sahabat yg tak bisa berpisah sampai disini.
Kau masih butuh aku untuk menajamkan arang bagi mereka yang menguliti masa depan.
Menggores sisi dunia dengan bahasa bangsa yg beradab.
Memartabati bahkan hanya sekedar curahan hati anak manusia.
Tapi itu dulu kawan, saat belum ada yg mengeluh betapa repotnya merawat sebuah pensil.
Betapa rapuhnya ia, dan butuh engkau untuk menegakkan sisa2 nyaliku untuk kembali runcing.
Dengarlah,kini kukabarkan padamu, memuseumkan diri pada benaman jari2 anak TK atau mengelokkan pada etalase pertokoan adalah pilihan nasib semisal kami.
Sejak saat itu aku tahu, seratus tahun lagi mungkin kisah kita bukan siapa2.
Tapi percayalah. Antara kau dan aku, pernah menjadi pijakan saat mereka mulai menulis lembaran kertas, tentang apa dan bagaimana.
Nb:Tapi ku berharap di saat harapan itu masih ada jangan tinggalkan senyuman pada goresan di wajahmu..
Sabtu, 10 September 2011
Wisuda
Minggu, 04 September 2011
Pelita Syawal
Hari Raya ini
bagaikan pelita yang menyala
bersinar terang padanya kebahagiaan
takkan padam sinar kemeriahannya
sehingga datang suatu waktu
akan pudar sinar ukhuwahnya.
Hari raya ini
kita gembira menyambutnya
bersolat hari raya
menziarahi saudara dan teman
mengunjungi mereka yang telah pergi
bermaaf-maafan melupakan kesalahan
yang lalu.
Namun selepas
berlalunya Syawal
akhlak kita masih lagi tercemar
masih usang
masih gersang
ke manakah perginya nur Ramadan?
ke manakah perginya pelita Syawal
yang baru saja berlalu?
M.A.Uswah,
Sandakan,
November 2004.
Langganan:
Postingan (Atom)