BLOG SOBAT...Siapa lagi mari gabung....
Sabtu, 27 September 2008
Puiisi 14: Selamat Tinggal Ramadhan
Pelajaran disetiap malam tarowihpun aku dapatkan
Dari setiap penceramah pembawa hikmah
sebelas rekaat kulalui tiap malam
mengingatkanku akan sebelas bulan lagi dapat berjumpa denganmu
terima kasih ramadhanku...
Walau derai air mataku melepaskan kepergianmu
Seiring dengan datangnya malam-malam lailatul qodar
Aku relakan kepergianmu
Dan aku senantiasa berharap dapat berjumpa denganmu lagi
Dari segenap rasa rindu yang semakin pilu
Akankah aku dapat menjumpaimu lagi ?
Aku pasrahkan kepada Illahi Robbi
Ramadhanku....terimakasih selalu
Namamu takkan aku lupa ...
Selamat Jalan Ramadhan....
Puisi 13: Ketika Ku Sambut Syawal 1429H
Sementara saudara-saudaraku berebut harta hingga sekarat...
Akankah aku sambut syawal dengan penuh kemenangan ?
Sementara Ramadhan yang penuh dengan rahmat gagal ku tangkap
Akankah aku sambut syawal dengan rasa bangga
Sementara aku alpa dalam kenikmatan dunia
Akankah aku sambut syawal dengan tangis bahagia
Sementara ramadhan pergi begitu saja tanpa aku rasa
Akankah aku sambut syawal dengan jabat erat tanda sahabat
Sementara hatiku tetap penuh dengan rasa iri dan dengki
Akankah aku sambut syawal dengan gema takbir yang menggema
Sementara mulutku tidak mau berhenti dari rasa ghibah dan fitnah
Layakkah aku menggunakan pakaian baru
Sementara nanti pakaianku berselimut api
Layakkah aku makan dari segala hidangan yang tersedia
Sementara nanti batu dan timah panas manjadi makanan harianku
ya Rabbi kesadaranku mungkin sudah terlambat
tetapi aku tetap berharap pintu taubatMu
Hingga bertemu ramadhan nanti
bulan seribu rahmat
hingga aku dapat menyambut Syawal penuh dengan arti
Taqoballallohu minna wa mingkum taqobbal ya Kariim
wasalam
IbnuKus
Senin, 22 September 2008
Puisi 12: Takkan Pernah Timpang
Terpikir olehnnya Mahakarya yang luarbiasa
Akan keadaan alam yang seimbang
Kelakuannya akan senantiasa diperhatikan
Karena itu tak ada kompromi antara dia dan dirinya
Akan kewaspadaan yang harus ia jaga
Nafasnya selalu mengingatkan akan ketiadaannya
Perilakunya mengharapkan pengawasan yang hakiki
Entah, jika dia tetap senantiasa melakukan perbuatan keji dan aniaya
Rasa sumarah akan berubah menjadi amarah
Nampak dosa-dosa masa lalu yang senantiasa membayangi hidupnya
Akan tetapi dia berusaha tidak lengah dan terpaku menunggu waktu tiba
Haruskah ia berpura-pura istighfar ? atau berpura-pura sholat ? dan memperbanyak beribadah?
Tidak ! ia akan tertipu bila senantiasa melanggar apa yang dibenci Allah
Ia tetap akan lemah manakala nafsunya senantiasa diikuti dan tetap mengharapkan ampunan dan kebaikan dari Allah.
Meskipun demikian ia tetap harus sadar, dan kembali mengakui kealpaanya
Periksa dirinya setiap saat sambil bersabar menunggu balasan dari amal-amal yang dia lakukan
Allah akan membalas siapa yang senantiasa beriman dan beramal sholeh
Nantikan kehendak illahi dalam dirinya dan
Genggam kuat perasaan bahwa timbangan keadilan tidak akan pernah memihak.....
Senin, 15 September 2008
Puisi 11: Kenikmatan yang menipu
Aku tak sanggup menaklukkannya
Akupun merasa gembira dengan ketertipuanku
Aku larut dalam kealpaan yang bersembunyi dalam diriku
Aku telah terperdaya oleh kesehatanku
Aku lupa akan penyakit yang mendekati diriku
Aku melihat dengan mata kepalakun sendiri
Akan ranjang-ranjang pembaringan terakhirku
Yang diperlihatkan oleh orang-orang di sekitarku
Aku telah hanyut dalam kelezatan duniaku
Aku lupa akan kehancuran diriku
Aku laksana tiada mendengar kabar yang telah lalu
Tiada pula aku melihat waktu memperlakukan teman-temanku
Aku tidak sadar, bahwa itulah rumah-rumahku yang abadi
Bersama hilangnya kubur-kubur yang diterpa angin menderu.
Aku melihat para penghuni yang tak pernah memasuki rumahnya sendiri
Sebelum mereka dipaksa memasukinya
Bagaimana bisa mataku lelap?
Sedang aku tidak mengetahui kemana aku kembali…..
Puisi 10 : Engkau Lahir Adzanpun Berkumandang
Dari rahim ibumu telah ada tanda-tanda keberadaanmu
Engkau si bakal bayi yang akan terlahir
Namamu sudah aku siapkan sejak ada tandamu
Gembira sekali terasa di raut wajah ibumu
Akan kepastian adanya dirimu
Rasa bahagia itu juga ada padaku
Laki atau perempuan bagiku itu suatu yang luar biasa
Aku tetap akan menerimamu sebagimana kakak-kakakmu
Harapan dari semua yang menunggumu
Sehat selalu engkau dengan ibumu
Untukmulah bapak senantiasa berdo’a
Antara pagi dan petang, antara siang dan malam
Rasa rindu kian terpatri dalam sanubariku
Akan tetapi semua aku serahkan pada Penciptamu
Zat yang maha kuasa atas segala sesuatu
Aku kumandangkan pada telingamu suara azan
Nah…saat itulah engkau menyambutku dengan tangis,
kemudian diam mendengar suara azan berkumandang.
Sabtu, 13 September 2008
Saudara Seperti dia
Saudara seperti dia
anak kecil itu memandang takjub satu mobil baru
dekat lapangan tempat dia sholat ied tadi
Mobil ini punya bapak ya?
lelaki dewasa itu menjawab "iya, pemberian saudaraku"
"pemberian, jadi bapak tidak membayar apapun?" timpalnya, lalu dia bergumam
"seandainya ..."
"Aku tahu kamu pengin punya saudara seperti dia kan?" sela lelaki dewasa itu menebak apa yang diinginkan si bocah
"seandainya aku bisa menjadi saudara seperti dia, alangkah bahagianya aku" lelaki dewasa itu malu dengan sangkaanya dan menawarkannya jalan-jalan di mobilnya.
tiba-tiba si bocah memintanya berhenti di sebuah rumah lalu dia berlari kedalam
dalam bingung apa yang mesti dilakukan, lelaki dewasa itu melihat si bocah keluar bersama saudaranya di kursi roda
"itu kak, bapak itu dikasih mobil sama saudaranya, besok aku akan kasih kamu mobil juga supaya bisa pergi kemana kamu suka"
Lelaki dewasa itu mengerti pelajarannya, mereka bertiga pergi bersama
dihatinya tertulis catatan baru 'saudara selalu melakukan sesuatu untuk saudaranya, sebagaimana dia ingin melakukan sesuatu itu untuk dirinya sendiri"
dari: hanung adikku
Jumat, 12 September 2008
Puisi 9: Indahnya Berbuka Puasa
Nikmatnya bersama keluarga
Dalam nuansa buka yang lagi tiba
Antara rindu dan cinta yang menyatu
Hati menjadin tenang
Nyanyian sunyi tidak ada lagi
Anak-anak turut menyambut pasti
Bersama doa yang menderu dari mulut anakku
Engkau berikan nikmat kepada kami
Rasa haus dan lapar sepanjang hari
Bersama payah yang luar biasa
Untukmulah kami berpuasa
Karena Engkau wajibkan kepada kami
Akupun sambut dengan senang hati
Perjuanganku takkan berhenti
Untuk raih sukses yang abadi
Aku memohon kepada Mu
Sucikanlah hati kami ya Rabbi, bersama do'a-do'a kami
Allahumma laka sumtu, wa bika aamantu, wa ala rizkika aftortu, birohmatika yaa arroham roohimiin.
Puisi 8: Embun Pagi
Mengantarkanku kepada cahaya
yang berseri
bersama kicauan burung nuri menyambut pagi
hingga mengingatkanku kepada perjalanan suci
dan angin yang senantiasa berhembus mesra
menyambutku kepada indahnya cinta
karena
dalam belaian cinta pagi....
begitu terasa olehku mimpi-mimpi itu begitu nyata
sebab engkau sudah berada dekat sekali.
dekat sekali..
Aku tak sanggup mengejarmu
Tetapi engkau senantiasa memanggilku
Tidak hari ini...
Esok pagi bersama embun pagi
engkau selalu ada di sana.
dan kembali berseri
bersama mekarnya bunga melati
Aku iri
engkau begitu suci
aku malu engkau menatapku
embun pagi
tatap saja kembali
dan mengajakku kepada indahnya pagi
Aku tak kuasa lagi
tapi aku harus lalui
karena cinta memang suci
.....
bersama embun pagi
aku sambut cahayamu
Selasa, 09 September 2008
Do'a Perpisahan
Ketika Berpisah dengan Bulan Ramadhan
Ya Allah,
wahai Dia yang tidak mengharapkan balasan
wahai Dia yang tidak menyesali pemberian
wahai Dia yang tidak membalas dengan setimpal
Anugrah-Mu permulaan
Ampunan-Mu kebaikan
Siksa-Mu keadilan
Ketentuan-Mu sebaik-baiknya pilihan
Jika Engkau memberi
tidak Kaucemari pemberian-Mu dengan tuntutan
Jika Engkau menahan
tidak Kautahan pemberian-Mu dengan kelaliman
Kausyukuri yang bersyukur pada-Mu
padahal Kauilhamkan pada-Nya mensyukuri-Mu
Kaubalas orang yang memuji-Mu
padahal Kauajarkan pada-Nya memuji-Mu
Kausembunyikan aib orang
yang kalau Kaukehendaki
Kaudapat mempermalukannya
Kau sangat pemurah kepada orang
yang kalau Kaukehendaki
Kaudapat menahannya
Keduanya layak Kaupermalukan atau Kautahan
Namun Kautegakkan perbuatan-Mu di atas karunia
Kaualirkan kuasa-Mu di atas ampunan
Kausambut orang yang menentang-Mu dengan santun
Kaubiarkan orang yang berbuat zalim pada dirinya
Kautunggu mereka dengan sabar sampai kembali kepada-Mu
Kautahan mereka untuk tidak segera bertobat
supaya yang binasa tidak binasa karena-Mu
dan tidak celaka orang yang celaka karena nikmat-Mu
tetapi hanya setelah Engkau lama membiarkan mereka
dan setelah Kausampaikan runtunan bukti atas mereka
sebagai kemurahan ampunan-Mu, wahai Yang Maha Pemurah
sebagai anugrah kelembutan-Mu, Wahai yang Maha Santun
Engkaulah yang membukakan kepada hamba-hamba-mu
pintu menuju maaf-Mu
Kaunamakan pintu itu taubat
Kauberikan petunjuk dari wahyu-Mu
ke arah pintu itu
supaya mereka tidak tersesat dari situ
Engkau berfirman (Mahamulia nama-Mu):
Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang tulus
mudah-mudahan Tuhanmu akanmenghapus kesalahanm
dan masukkan kamu ke dalam surga
ygmengalir di bawahnya sungai-sungai
Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi
dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia;
sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan
dan di sebelah kanan mereka, seraya mereka berkata:
Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami
dan ampunilah kami. Sungguh, aku Mahakuasa atas segala sesuatu
Apa lagi alasan orang yang alpa memasuki rumah itu
setelah pintu dibukakan dan petunjuk ditegakkan
Engkaulah yang menambah harga untuk hamba-hamba-Mu
Kauingin mereka berlaba dalam berdagang dengan-Mu
dan beruntung berkunjung kepada-Mu
maka Engkau berfirman (Mahamulia dan Mahatinggi nama-Mu):
Barangsiapa membawa amal yang baik
maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya
dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat
maka dia tidak diberi pemabalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya.
Engkau berfirman:
Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan
oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir
Pada setiap bulir seratus biji
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki
Engkau berfirman:
Barangsiapa meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik
Allah akan melipat-gandakan baginya berkali-kali lipat
dan ayat-ayat seperti itu dalam Al-Quran
tentang kebaikan yang dilipat-gandakan
Engkaulah yang menunjuki mereka
-dengan firman-Mu dari kegaiban-Mu
dan dorongan-Mu yang di dalamnya keberuntungan mereka
kepada apa yang
-sekiranya Kaututupkan dari mereka
mata mereka tidak akan mencerapnya
telinga mereka tidak akan mendengarnya
khayal mereka tidak akan menangkapnya
Maka Engkau berfirman:
Ingatlah Aku, nanti Aku ingat kamu
bersyukurlah kepada-Ku dan jangan kafir
Engkau juga berfirman:
Jika kamu bersyukur sungguh Aku akan tambah kamu
jika kamu kufur, sungguh azab-Ku berat
Dan Engkau berfirman:
Berdoalah kamu kepada-Ku
akan Aku jawab doamu
Sungguh, orang-orang yang sombong dari ibadat kepada-Ku
mereka akanmasuk neraka Jahannam dalam keadaan hina
Engkau namakan doa kepada-Mu sebagai ibadat
meninggalkannya kesombongan
Kauancam orang yang meninggalkannya
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina
Sehingga mereka mengingat-Mu karena karunia-Mu
mereka bersyukur kepada-Mu karena anugrah-Mu
mereka menyeru-Mu karena perintah-Mu
mereka bersedekah demi-Mu
krn mengharapkan tambahan-Mu
Di situ keselamatan mereka dari murka-Mu
dan kebahagiaan mereka dengan rida-Mu
Sekiranya ada makhluk ygmenunjukkan makhluk lain
seperti Engkau tunjukkan kepada hamba-hamba-Mu
pastilah dia akan disifati dengan kebaikan
akan digambarkan dengan kedermawanan
akan disanjung semua lisan
bagi-Mu segala pujian
selama masih ada cara untuk memuji-Mu
selama ada kata sanjungan untuk menyanjung-Mu
selama ada makna yang dapat diungkapkan untuk memuja-Mu
Wahai Dia yang menampakkan kelayakannya dipuji
dengan kebaikan dan karunia
dan mencurahkan kepada mereka nikmat dan anugrah
Betapa banyaknya nikmat yang Kausebarkan kepada kami
Betapa luasnya anugrah-Mu yang Kauberikan kepada kami
Betapa istimewanya kebajikan yang Kaulimpahkan kepada kami
Kautunjukkan kami
kepada agama-Mu yang Kaupilih
kepada millah-Mu yang Kauridai
kepada jalan-Mu yang Kaumudahkan
Kautampakkan kepada kami
kedekatan pada-Mu
dan kedatangan pada kemurahan-Mu
Ya Allah,
di antara pilihan kewajiban itu
dan yang paling istimewa dari kewajiban itu
Engkau jadikan bulan Ramadhan yang
Kauistimewakan ia dari semua bulan
Kaupilih ia dari semua zaman dan masa
Kaulebihkan ia dari semua waktu-waktu dalam setahun
dengan Al-Quran dan cahaya
yang Kauturunkan di dalamnya
dengan keimanan
yang Kautingkatkan di dalamnya
dengan puasa
yang Kauwajibkan di dalamnya
dengan berdiri malam
yang Kaugemarkan di dalamnya
dengan malam Qadar yang lebih baik dari seribu bulan
yang Kauagungkan di dalamnya
Kemudian, Kauistimewakan kami dari semua umat
dengan keutamaannya Kaupilih kami, tidak pengikut agama yang lain
Maka kami berpuasa atas perintah-Mu
pada waktu siangnya
kami berdiri salat dengan bantuan-Mu
pada malam harinya
mempersembahkan diri kami
dengan puasa dan salat malamnya
kepada kasih-Mu
yang telah Kautampakkan kepada kami
melalui itu, kami dapat memperoleh pahala-Mu
Kau Penuh dengan apa pun yang diinginkan dari –Mu
Kau Pemurah dengan dengan apa yang diminta dari karunia-Mu
Kau Dekat dengan orang yang berusaha mendekati-Mu
Bulan ini
telah hadir di tengah-tengah kami
dengan kehadiran yang terpuji
telah menemani kami
dengan persahabatan sejati
telah menguntungkan kami
dengan keuntungan terbaik di seluruh alam
Tiba-tiba ia meninggalkan kami
pada akhir waktunya
pada ujung jangkanya
pada kesempurnaan bilangannya
Kami ingin mengucapkan selamat tinggal kepadanya
selamat tinggal kepada dia yang
menyedihkan perpisahannya
merisaukan dan mendukakan kami kepergiannya
untuknya kami punya
janji yang dijaga
kesucian yang dipelihara
hak yang dipenuhi
Kami sampaikan kepadanya:
Salam bagimu wahai bulan Allah yang agung
wahai hari raya para kekasih-Nya
Salam bagimu,
wahai waktu termulia yang menyertai kami
wahai bulan terbaik di antara semua hari dan saat
Salam bagimu,
bulan yang di dalamnya
harapan didekatkan
amal disebarkan
Salam bagimu,
sahabat
yang paling bernilai ketika dijumpai
dan paling menyedihkan ketika ditinggalkan
kawan yang ditunggu
yang menyedihkan perpisahannya
Salam bagimu
kesayangan
yang datang membuat gembira dan bahagia
dan meninggalkan kesepian dan dukacita
Salam bagimu,
tetangga yang bersamanya
hati melembut dan dosa berkurang
Salam bagimu,
penolong
yang membantu kami menghadapi setan
dan memudahkan kami jalan-jalan kebaikan
Salam bagimu,
betapa banyaknya orang yang terbebas di dalammu!
betapa bahagianya orang yang menjaga kesucianmu karena kamu!
Salam bagimu,
betapa banyak dosa yang kamu hapuskan!
betapa banyak aib yang kamu tutupi!
Salam bagimu,
betapa panjangnya hari-harimu bagi pendosa!
betapa agungnya kamu bagi orang beriman!
Salam bagimu,
bulan yang tidak tertandingi hari-hari mana pun
Salam bagimu,
bulan yang sejahtera segalanya
Salam bagimu,
duhai yang persahabatannya tidak dibenci
duhai yang pergaulannya tidak tercela
Salam bagimu,
sebagaimana kau datang kepada kami membawa berkat
dan kaubersihkan kami dari kotoran kesalahan
Salam bagimu,
kau tidak diantarkan karena benci
kau tidak ditinggalkan karena bosan
Salam bagimu,
duhai yang dicari sebelum waktunya
duhai yang ditangisi sebelum kehilangannya
Salam bagimu,
betapa banyaknya kejelekan dipalingkan karenamu!
betapa banyaknya kebaikan dilmpahkan kepada kami karenamu!
Salam bagimu,
dan bagi malam Qadar yang lebih baik dari seribu bulan
Salam bagimu,
betapa senangnya kami kepadamu kemarin!
betapa rindunya kami kepadamu esok!
Salam bagimu,
dan bagi keutamaanmu
yang sekarang ditepiskan dari kami
dan bagi keberkahan
yang sekarang dilepaskan dari kami
Ya Allah,
kami pecinta bulan ini
dengannya telah Kaumuliakan kami
telah Kauuntungkan kami
ketika orang durhaka tidak mengetahui waktunya
ketika orang celaka dijauhkan dari keutamaannya
Engkaulah kekasih
Kauistimewakan kami untuk mengenalnya
Kautunjuki kami kepada sunnahnya
Dengan taufik-Mu, kami berusaha
untuk berpuasa dan salat malam dengan segala kekurangan
telah kami lakukan yang sedikit dari yang banyak
Ya Allah,
bagi-Mu segala pujian
dengan pengakuan akan keburukan
dan kesadaran akan kelalaian
bagi-Mu,
dari lubuk hati kami
penyesalan paling dalam
dari lidah kami
permohonan maaf yang paling tulus
Berilah kami pahala
dengan segala kekurangan
yang menimpa kami di bulan ini
pahala yang
menyampaikan kami pada kemuliaan yang diharapkan
dan memperoleh bermacam kekayaan yang dirindukan
Pastikan bagi kami ampunan-Mu
untuk kekurangan kami memenuhi hak-Mu di bulan ini
Sampaikan dengan sisa umur kami
kepada bulan Ramadhan yang akan datang
Jika Engkau sudah sampaikan kami kepadanya
bantulah kami untuk melakukan ibadat yang layak untuk-Mu
bimbinglah kami untuk menegakkan ketaatan yang pantas untuk-Mu
berilah kami amal saleh
yang memenuhi hak-Mu dalam dua bulan ini
- Ramadhan ini dan Ramadhan yang akan datang-
dari seluruh bulan
Ya Allah
apa saja dosa besar dan kecil
yang kami lakukan di bulan ini
atau kedurhakaan
yang kami kerjakan
atau kesalahan
yang kami langgar dengan sengaja atau lupa
baik kezaliman kepada diri kami
atau pelanggaran terhadap kehormatan yang lain
maka sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya
Tutuplah kami dengan penutupan-Mu
Ampuni kami dengan ampunan-Mu
Jangan tempatkan kami di hadapan mata para pemaki
Jangan lepaskan atas kami lidah para pengecam
Tuntunlah kami untuk beramal yang menghilangkan dan menebus
apa saja yang Engkau ingkari dari kami
dengan kasih sayang-Mu yang tidak pernah habis
dan anugrah-Mu yang tidak pernah berkurang
Ya Allah
sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya
lepaskan musibat kami dengan bulan kami ini
Berkatilah kami pada hari raya kami dan saat berbuka kami
Jadikanlah dia hari terbaik yang melewati kami
yang paling dapat menarik ampunan-Mu
yang paling cepat menghapus dosaku
Ampunilah dosa-dosa kami
yang tampak dan tersembunyi
Ya Allah
dengan berlepasnya bulan ini
lepaskan kami dari kesalahan kami
dengan keluarnya bulan ini
keluarkan kami dari kekeliruan kami
Jadikan kami dengan bulan ini
orang yang paling bahagia
orang yang paling besar memperoleh bagian
orang yang paling tinggi mendapat keuntungan
Ya Allah
Barangsiapa memelihara bulan ini dengan sebenarnya
menjaga kehormatannya dengan sebenarnya
menegakkan hukum-hukumnya dengan sebenarnya
menjaga diri dari dosa-dosanya dengan sebenarnya
mendekatkan diri kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya
yang memastikan rido-Mu
dan mengundang kasih-Mu
Berilah kami yang seperti itu dari kekayaan-Mu
Karuniakan kepada kam yang berlipat-lipat dari anugrah-Mu
karena anugrah-Mu tidak berkurang
perbendaharaan-Mu tidak menyusut bahkan berlimpah
khazanah kebaikan-Mu tidak pernah menghilang
dan pemberian-Mu adalah pemberian penuh kebahagiaan
Ya Allah
sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya
Tuliskan bagi kami seumpama pahala orang yang berpuasa
dan beribadat kepada-Mu di bulan ini sampai hari kiamat
Ya Allah
kami bertaubat kepada-Mu pada hari fitri kami
yang Kaujadikan
bagi kaum mukminin sebagai hari raya dan bahagia
bagi pengikut agama-Mu tempat berkumpul dan bersama
kami bertaubat
dari setiap dosa yang kami lakukan
dari setiap kesalahan yang kami dahulukan
atau getaran jahat yang kami sembunyikan
dengan taubat yang tidak membawa kami kembali kepada dosa
dan tidak kembali sesudahnya pada kesalahan
dengan taubat yang tulus
bersih dari syak dan keraguan
Terimalah taubat kami
Ridoilah kami
Teguhkan kami di dalamnya
Ya Allah
Berikan kepada kami ketakutan akan balasan yang diancamkan
dan kerinduan kepada pahala yang dijanjikan
sehingga kami dapat menemukan
kelezatan yang dari –Mu kami mohonkan
dan penderitaan yang dari –Mu kami minta perlindungan
Jadikan kami di sisi-Mu orang-orang yang bertaubat
yang telah Kaupastikan bagi mereka cinta-Mu
dan Kauterima mereka yang kembali mentaati-Mu
Wahai yang paling adil dari segala yang paling adil
Ya Allah
Ampuni juga ayah dan ibu kami
dan semua pemeluk agama kami
yang terdahulu dan yang kemudian sampai har kiamat
Ya Allah
sampaikan salawat kepada Muhammad nabi kami
dan keluarganya seperti Kausampaikan
salawat kepada para nabi yang diutus
dan sampaikan salawat kepadanya dan keluarganya
seperti Kausampaikan salawat kepada hamba-hamba-Mu yang saleh
dan lebih utama dari itu, Ya Rabbal Alamin
dengan salawat
yang keberkahannya sampai kepada kami
yang manfaatnya menggapai kami
yang karenanya diijabah doa kami
Engkaulah yang paling murah dari siapa pun yang diharapkan
Engkaulah yang paling mencukupi dari siapa pun yang diandalkan
yang paling memberi dari siapa pun yang anugrahnya dimohonkan
dan Engkau berkuasa atas segala sesuatu .... Aamiin.
Sabtu, 06 September 2008
AT-AT-AT-AT.........AT-AT-AT-AT
Petikan ucapan Ustaz Hj. Akil Hayy Rawa- Sangat Menarik lagi benar!!
Di dalam hidup manusia, yang penting ialah BERKAT .
Bila hidup kita berkat, diri ini akan selamat.
Apabila diri selamat, rumahtangga jadi sepakat.
Apabila rumahtangga jadi sepakat, masyarakat jadi muafakat.
Apabila masyarakat jadi muafakat, negara kita menjadi kuat.
Apabila negara menjadi kuat, negara luar jadi hormat.
Apabila negara luar jadi hormat, permusuhan pun tersekat.
Apabila permusuhan tersekat, pembangunan pun meningkat.
Apabila pembangunan pun meningkat, kemajuan menjadi pesat.
TETAPI AWAS, apabila pembangunan meningkat,
kemajuan menjadi pesat,
kita lihat bangunan naik bertingkat-tingkat.
Di tengah-tengah itu, tempat maksiat tumbuh macam kulat.
Apabila tempat-tempat maksiat tumbuh macam kulat,
KETIKA ITU manusia mula mengubah tabiat.
Apabila manusia telah mengubah tabiat,
ada yang jadi lalat, ada yang jadi ulat.
Apabila manusia dah jadi ulat,
sembahyang makin hari makin liat.
Apabila sembahyang jadi liat,
orang baik ada yang bertukar jadi jahat.
Apabila orang baik bertukar jahat,
orang miskin pula nak kaya cepat.
Apabila orang miskin nak kaya cepat,
orang tua pula nak mati lambat.
Apabila orang tua nak mati lambat,
tak dapat minum madu telan jer la minyak gamat.
Yang lelaki, budak budak muda pakai seluar ketat.
Semua nak tunjuk kuat.
Bila berjudi, percaya unsur kurafat.
Tapi hidup pula yang melarat.
Tali kasut dah tak berikat.
Rambut pun jarang sikat.
Yang perempuan, pakai mini sekerat.
Suka pakai baju ketat..
Suka sangat menunjukkan pusat.
Hingga tak pedulikan lagi batasan aurat.
Pakai pulak yang singkat-singkat.
Kadang-kadang ternampak benda 'bulat' .
Bila jadi macam ini, siapa lihat pasti tercegat.
Silap gaya jadi gawat, bohsia bohjan lagi hebat.
Duduk jauh berkirim surat.
Bila berjumpa, tangan berjabat.
Kemudian pakat lawan peluk siapa erat.
Masa tu, nafas naik sampai tersekat-sekat.
Usah peduli agama dan adat.
Usah takut Allah dan malaikat.
Yang penting apa kita nak buat?
Kita 'bukti' lah kita buat.
Akhirnya perut kempis dah jadi bulat.
Apabila perut kempis dah jadi bulat, maka lahirlah
pula anak-anak yang tak cukup sifat.
Bila anak-anak tak cukup sifat,
jam tu kita tengok bayi dibuang di merata-rata tempat.
MAKNANYA KETIKA ITU, IBLIS MULA MELOMPAT.
Dia kata apa? Habis manusia dah masuk jerat.
Habis manusia telah tersesat.
Inilah dia fenomena masyarakat.
Oleh itu wahai saudaraku dan para sahabat,
Marilah kita pakat mengingat,
Bahawa dunia hari ini makin singkat,
Esok atau lusa mungkin kiamat,
Sampai masa kita semua akan berangkat,
Berangkat menuju ke negeri akhirat.
Di sana kita akan ditanya apa yang kita buat.
Masa tu, sendiri mau ingat.
Umur mu banyak mana mu buat ibadat...?
Zaman muda mu, apa yang telah mu buat...?
Harta benda anta, dari mana anta dapat...?
Ilmu anta, adakah anta manafaat...?
Semoga ianya dapat mengingatkan kita supaya segera
meninggalkan maksiat dan memperbanyakkan ibadat.
(Petikan ucapan Ustaz Hj. Akil Hayy Rawa )
Sebarkanlah ini kepada ahli keluarga, saudara-mara, rakan-rakan dan
sahabat handai kita agar masyarakat kita akan menjadi sebuah masyarakat yang bukan sahaja maju dari segi duniawi malah ukhrawi.
Sumber : FWD Emel..
Puisi 7: Hati Nurani
Akan sesuatu yang sebenarnya tak sanggup ia jangkau
Tetapi ia tetap terus saja melakukannya
Inginkan lebih dari yang lain dengan segenap perilaku
Namun pekerjaan tidak pernah ia rasakan kenikmatannya
Untuk semua yang ia lakukan tak perdulikan mana baik dan mana buruk
Rasa bersalah sudah tidak ada lagi
Akan tetapi sebenarnya sesuatu dari yang paling dalam tubuhnya menuntut
Nah....dia tidak kuasa melawan yang satu itu
itulah HATI NURANI .... yang membawa kepada kebenaran yang hakiki
Jumat, 05 September 2008
Puisi 6 Bulan Mulia
dalam sekejap aku terpesona
Tiada bulan selain bulan ini yang telah ku lalui
bulan di mana Semua orang berebut mencari jati diri
Dalam nuansa yang begitu islami dan sejuk di dalam hati
Alangkah mulianya, alangkah indahnya ....
Jika hari -hari dibulan ini dapat aku lihat di bulan-bulan yang lain..
tetapi itu tidaklah mungkin...
karena memang bulan ini untuk hari ini
dan tiada bulan lain untukmu yang dapat menyamaimu
wahai bulanku yang mulia
aku senantiasa merindukanmu
untuk senantiasa di dalammu
Jadikanlah aku bagian dari dirimu
sehingga tidak satu saatpun aku lengah akan dirimu
bulan ini begitu mulia
engkau berikan kepadaku satu hari dalam bulan ini lebih mulia dari seribu bulan
aku tidaklah sanggup untuk menjemputmu
tetapi aku sangat ingin melihatmu
betapa sempurnanya dirimu...
sehingga banyak penggoda yang telah melekat di dalam nafsu
senantiasa menghambat...menutupi dan membungkus dirimu
sehingga ....
sehingga ....
engkau hanya tampak samar-samar...
namun tidaklah bagi dikau yang senantiasa berfikir
dan senantiasa ....senantiasa
bersusah payah menyambutmu
dengan suka cita dan ketulusan hati
marhaban ya Ramadhan .... bulan yang mulia
semoga dapat ku raih
dalam ikatan taubat yang hakiki
dalam siraman tausiyah yang menusuk hati
dalam deraian air mata yang mengguyur nurani
aku bersimpuh selalu
di haribaanMu
Bulan yang mulia...
Aku rindu kepadamu
terimalah diriku...
Kamis, 04 September 2008
PUISI 5 Ramadhan
Akan aku tumpahkan dalam satu bulan yang ku tunggu tunggu
Meskipun ku tak sanggup lagi ....berapa dosa yang telah aku perbuat selama ini
Aku harus tetap optimis ... bahwa Tuhan pasti maha pengampun
Dari segenap dosa hambanya yang senantiasa mau mengakui kesalahannya
Asalkan hambanya tidak melakukan dosa-dosa yang besar dan senantiasa kembali kepadaNya
Nah.... adalah kesempatan buat kita semua
Kuatkan iman dan sambut ramdhan yang suci ini
Untuk raih kemenangan yang hakiki dan kembali suci, bagai bayi yang baru lahir
Taliwang, 4 Ramadhan 1429H
Rabu, 03 September 2008
Puisi 4: Kedunguan
Entah mengapa justru keramaian yang ia dapatkan
Dan semua berlalu begitu cepat....
Untuk hanya sekedar poles bibir atau sekedar colek wajah nan rupawan
Namuna ada juga yang sudah pasti akan harinya yang ditunggu-tunggu
Gerak...langkah...nan pasti terus dikayuh
Untuk dapati sesuatu yang lebih dari hari-hari yang dilalui
Akan tetapi semua kembali pada diri pribadinya masing-masing
Nah bagaimana dengan keadaan kalian semua?
Puisi 3: Surat dari Surga
Taliwang, 06.15 wita
Surat dari Surga
kepada
Yml. Manusia
Salam sejahtera manusia
Begitu mulianya dirimu
Sehingga makhluk lain pun iri padamu
Dan berusaha berani mengusik keberadaanmu
Engkau begitu unik bagiku,
Sudah ada kelebihan padamu….
Meminta yang lebih, dari lebih yang lain …
Hingga saling berebut, satu sama lain
Wahai, manusia
Masihkah engkau merindukanku
Sebagaimana Adam yang tak mau meninggalkanku
Walau sudah, Tuhan menghukum Adam
Oleh sebab satu kelalaian yang ia lakukan
Oleh sebab satu kesalahan yang pernah dia perbuat
Oleh sebab satu larangan yang ia langgar
Oleh sebab bujuk rayu sang penggoda yang mempesona
Istri yang tercinta, dari iblis yang menggila.
Wahai manusia,
Sementara saudaramu telah melanggar satu larangan
Telah Tuhan jauhkan ia dariku
Dan engkau berharap menemuiku…?
Sementara itu,
Berapa saja larangan Tuhan yang telah, engkau langgar?
Dan engkau tetap berharap menemuiku
Berfikirlah kembali …..
Aku takut kepada angan-anganmu
Sehingga tak sampai kepadaku
Jagalah dirimu,
Jagalah istrimu
Jagalah anakmu
Jagalah keluargamu
Hingga semua sama-sama
Dapat berjumpa dengaku
Salam sejahtera manusia
Aku senantisasa menunggumu……
PUISI 2: Terbuka Cahaya-Mu
pagi, 06.00 wita
Terbuka Cahayamu
Kebisuan yang tiada jemu
Kembali mengusik suasana pilu
Seorang yang kembali bangkit
Dari sakit yang begitu panjang
Diraihnya sebuah pena
Untuk tuliskan sesuatu yang bermakna
Bagi dirinya , hilangkan dahaga yang panjang
Demi kesembuhan batinnya yang kian gundah gulana
Ia bangkit, dan terus bangkit
Demi satu tujuan
Kepada kampung yang abadi
Yang tiada sanggup orang mengikutinya
Kampung yang begitu unik
Tiada duka dan nestapa
Tiada tangis dan sengsara
Hanya ada suka dalam suka
Terbuka Cahayamu
Dan terbukalah cahayaMu
Sebab itu hilanglah gelap gulita
Kepada Cahaya yang kian membara
Ah, begitu nikmatnya
CahyaMu senantiasa Ada
Dan kian menyinari rasa
Hingga tida pilu dihati lagi
PUISI 1 Bunga Asa
Nop, 2007: 17:45
Dalam sekelumit bai-bait kata
Terselip nyanyian Asa
“Aku harus bisa”
Dalam gelimang kepalsuan kata
Terselip dambaan Asa
“Aku akan berkuasa”
Dalam untaian tali persaingan
Terselip terkabulnya Asa
“Aku manusia biasa”
Dalam bakti kasihnya orangtua
Terselip Asa yang tertunda
“ Aku sangat bangga”
Dalam buaian mimpi-mimpi indah
Terselip selimut Asa
“Aku tak mampu berkata-kata”
Dalam kerinduan surga
Terselip bunga Asa
“Aku takkan berdaya”
Dalam sepinya makna cinta
Terselip asa yang merana
“ Aku mampu bercinta”
Dalam ramainya massa bersaing
Terselip sejuta asa
“Aku bagaian dari dia”