Puisi ini gambaran kisah manusia yang tersadar saat usia senja telah melilitnya dan membisikan kematian, hingga manusiapun mulai berharap pada keyakinan mereka.
setidaknya manusia dilahirkan dan ditakdirkan tuk kembali, hidup untuk mati dan mati untuk hidup.
semoga ada yang sependapat..
Maut bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar adalah apa yang mati dalam sanubari sementara kita masih hidup.
(Norman Cousins)
beranda rumah tua ini saksi bagiku dan juga Tuhan
ketika sebatang kretek menyala dan mengasapi rautku
tentang lamunan dan doa yang berselubung rindu
sendiri haturkan harap padaMu
tanpa sesiapa yang temani aku
kuharap Kau dengar dari balik tirai
berselubung sayup dendang lagu lawas
gamelan dan seruling bambu yang kudengar
meski tak ada namun..
sangat nyata bagiku
setidaknya dalam lamunanku dan doa
beranda rumah tua saksikan aku meringkuk
selalu bergumam dan berharap dlam selubungMu
jelang malam aku akan pulang
berikan jalan itu Tuhan..
http://eagleval.blogspot.com/salamval/jogjakarta/indonesia
Berbagi Kata Kata Motivasi
BalasHapusJangan Pernah Menghitung Kerugian Karena Akan Membuat Kita Malas Untuk Membangun Kembali Usaha Yang Rugi Tersebut. Kerugian Cukup Sebagai Bahan Instropeksi Diri Agar Kita Tidak Jatuh Pada Lubang Yang Sama.moga bermanfaat salam kenal.
@obat kanker hati .... tx kenalannya... n setuju banget motivasinya...
BalasHapusYa...ku baca berulang-ulang tuk mengingatkan akan kesementaraan hidup ini... shg hidup menjadi lebih bermakna....
BalasHapusOk...?
BalasHapus