Tidak seperti biasa
Panas, gerah, dan hawa amarahpun menggelora
Mungkin telah tiba malakul maut
Dan akan berkunjung kepadaku
Tapi aku belum siap
Ku coba tatap awan
Yang semakin gelap
Tapi nun jauh di sana
Masih tampak beribu bintang menyinariku
Dan sang bintangpun turun dan bertanya kepadaku
Engkaukah itu ?
Apa maksudnya .. aku belum bisa menjawab
Maukah engkau kuberi satu sisi sinarku?
Akupun tak mampu menjawab dan hanya mengangguk
Ku maknai apa yang baru saja kulamunkan
Mengapa bintang yang bersinar mau memberi satu sinar kepadaku
Padahal aku butuh banyak sinar lagi
Tapi tak sanggup ku meminta lagi
Duh Gusti, aku mencoba memanggilMu
Walaupun sebenarnya sudah terlambat..
Tapi bagMu tidak ada kata terlambat
Ku Minta lebih dari satu bintang yang menyinarku
Biar malam yang gersang
Tampak benderang
dan kian terang
dari segala gelap yang ku rasa
Duh Gusti. mungkin karena ku telah lupa
Selama ini aku hanya mampu menyisihkan apa yang ku mau
Bukan apa yang Engkau mau
Sehingga Engkau cabut sebagaian nikmatku karena langkahku
Sekarang malam telah larut
dan ku tetap menatapMu
Lewat bintang-bintang yang terus bersinar
karena awan tak lagi ada
dan Kemaraupun telah tiba
Aku bersyukur
Kinin telah mampu menyernai maknaMu
dab Semoga pelajaran ini dapat ku raih
Dari segenap sinarMu
Duh Gusti Ampunilah Aku ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong kasih komentar ya ?